Studi Kasus dan Etnografi
Definisi studi
kasus
dikemukakan oleh
Yin (1996), Yin
menyatakan bahwa studi kasus adalah pencarian pengetahuan secara empiris yang menyelidiki
fenomena dalam konteks kehidupan nyata, bilamana batas-batas antara fenomena
dan konteks tidak tampak dengan tegas dan dimana multisumber bukti digunakan.
Jenis-Jenis
Studi Kasus
a.
Studi kasus kesejarahan
mengenai organisasi
dipusatkan pada perhatian
organisasi tertentu dan dalam kurun waktu tertentu, dengan rnenelusuri
perkembangan organisasinya.
b.
Studi kasus observasi,
mengutamakan
teknik pengumpulan datanya melalul observasi peran serta atau pelibatan
(participant observation), sedangkan fokus studinya pada suatu organisasi
tertentu.
c. Studi
kasus sejarah hidup,
yang mencoba
mewawancarai satu orang dengan maksud mengumpulkan narasi orang pertama
d. Studi
kasus kemasyarakatan,
merupakan studi tentang kasus kemasyarakatan
(community study) yang dipusatkan pada suatu lingkungan tetangga atau
masyarakat sekitar (kornunitas), bukannya pada satu organisasi tertentu
bagaimana studi kasus organisasi dan studi kasus observasi.
e. Studi
kasus analisis situasi,
jenis studi
kasus ini mencoba menganalisis situasi terhadap peristiwa atau kejadian
tertentu.
f.
Mikroethnografi
merupakan jenis studi kasus yang dilakukan
pada unit organisasi yang sangat kecil.
Kelebihan Studi Kasus
·
Analisis
intensif yang dilewatkan tidakdilakukan oleh metode lain.
·
Menghasilkan
ilmu pengetahuan pada kasus khusus.
·
Cara
yang tepat untuk mengeksplorasi fenomena yang belum secara detail diteliti.
·
Sering
menghasilkan kesadaran pengetahuan baru.
·
Informasi
yang dihasilkan dalam suatu studi kasus dapat sangat bermanfaat dalam
menghasilkan hipotesis yang diuji lebih ketat, rinci, dan seteliti
mungkin pada penelitian berikutnya.
·
Studi
kasus yang bagus (well designed) merupakan sumber informasi deskriptif
yang baik dan dapat digunakan sebagai bukti untuk suatu pengembangan
teori atau menyanggah teori. (Burns & Grove, 1997)
Kelemahan Studi Kasus:
·
Ketidakmampuan
generalisasi.
·
Potensial
terjadi kesulitan untuk objektivitas.
Etnogarafi merupakan hasil
catatan penjelajah Eropa Mereka mencatat semua fenomena menarik yang dijumpai
selama perjalanannya, antara lain berisi tentang adat istitiadat, susunan
masyarakat, bahasa dan ciri-ciri fisik dari suku-suku bangsa tersebut.
Penelitian etnografi juga
merupakan kegiatan pengumpulan bahan keterangan atau data yang dilakukan secara
sistematik mengenai cara hidup serta berbagai aktivitas sosial dan berbagai
benda kebudayaan dari suatu masyarakat. Berbagai peristiwa dan kejadian unik
dari komunitas budaya akan menarik perhatian peneliti etnografi
Ciri-Ciri Penelitian Etnografi
Ciri-ciri penelitian
etnografi adalah analisis data yang dilakukan secara holistik, bukan parsial. Ciri-ciri lain seperti dinyatakan Hutomo
(Sudikan, 2001:85-86) antara lain:
1.
Sumber data bersifat ilmiah
artinya
peneliti harus memahami gejala empirik (kenyataan) dalam kehidupan sehari-hari.
2. Peneliti sendiri merupakan instrumen yang paling
penting dalam pengumpulan data.
3.
Bersifat pemberian (deskripsi)
artinya, mencatat secara teliti fenomena
budaya yang dilihat, dibaca, lewat apa pun termasuk dokumen resmi, kemudian
mengkombinasikan, mengabstrakkan, dan menarik kesimpulan.
4. Titik
berat perhatian harus pada pandangan emik
artinya,
peneliti harus menaruh perhatian pada masalah penting yang diteliti dari orang
yang diteliti, dan bukan dari etik.
5.
Analisis
bersifat induktif.
6.
Di
lapangan, peneliti harus berperilaku seperti masyarakat yang ditelitinya.
Kelebihan
Etnografi
·
Menghasilkan pemahaman yang mendalam.
·
Mendapatkan atau memperoleh data dari sumber utama yang berarti
memiliki tingkat validasi yang tinggi.
·
Menghasilkan deskripsi yang kaya, penjelasan yang spesifik dan
rinci.
·
Peneliti berinteraksi langsung dengan masyarakat sosial yang akan
diteliti.
·
Membantu kemapuan beinteraksi karena menuntut kemampuan
bersosialisai dalam budaya yang di coba untuk dijelaskan.
Kelemahan Etnografi:
·
Perspektif pengkajian kemungkinan dipengaruhi oleh kecenderungan
budaya peneliti.
·
Membutuhkan jangka waktu yang panjang untuk mengumpulkan data dan
mengelola data.
·
Pengaruh budaya yang diteliti dapat mepengaruhi psikologis
peneliti.
·
Peneliti yang tidak memiliki kemapuan sosialisai kemungkinan
penolakan, dari masyarakat yang akan diteliti.
No comments:
Post a Comment